[Nasional-a] [Nasional] Rakernas ke IV PDI Perjuanagan di Bali (17-19 Juli 2002)

admin nasional-a@polarhome.com
Wed Jul 24 01:24:01 2002


Datum: Wed, 24 Jul 2002 00:29:05 +0200
Von:"K.Prawira" <k.prawira@wanadoo.nl>
Rückantwort: national@mail2.factsoft.de
An: <national@mail2.factsoft.de>, <cari@yahoogroups.com>,
<yina@netvigator.com
----------------------------------------------------------------


                 Rakernas ke IV PDI Perjuangan di Bali

                            (17-19 Juli 2002)

Hari Rabu tanggal 17 Juli 2002 PDI Perjuangan membukaRakernas (Rapat
Kerja Nasional) ke-4 di Bali dengan tema "Menyatukan Gerak Langkah
Partai Menghadapi Sidang Tahunan MPR dan Pemilihan Umum 2004". Rekernas
kali ini dihadiri oleh anggota DPP, wakil-wakil dari 31 DPD seluruh
Indonesia dan 3 Korwil PDI Perjuangan di luarnegeri,pimpinan fraksi PDI
Perjuangan di lembaga-lembaga tinggi negara, beberapa fungsionaris
partai dan sejumlah undangan.

Seperti dikatakan oleh Ketua Umum Megawati Sukarnoputri dalam pidato
pembukaannya, Rakernas kali ini mempunyai arti khusus, karena
diselenggarakandalam situasi khusus, yaitu menghadapi sidang tahunan MPR
2002 dan persiapan menghadapi pemilihan umum 2004. Masalah yang sangat
penting yang harus diselesaikan dalam sidang tahunan MPR 2002 adalah
Amandemen UUD 45, sehingga pemilihan umum tahun 2004 dan tahun-tahun
berikutnya dapat diselenggarakan dalam alam demokratis dengan tertib
hukum yang jelas. Amandemen UUD 45 inilah yang akan di jadikan acuan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden dalam menyusun UU Partai
Politik dan UU Pemilihan Umum.

PDI Perjuangan menghendaki agar amandemen UUD 45 tidak merupakan
perubahan jangka pendek, tetapi dapat berlaku dalam jangka panjang.
Prinsip dasar yang selalu dipegang PDI Perjuangan dalam melakukan
amandemen UUD 45 adalah sebagai berikut:

1.Mempertahankan dasar negara dan ideologi Pancasila;

2.Mempertahankan jiwa dan semangat yang termaktup dalam pembukaan UUD
45;

3.Menjaga keselamatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PDI Perjuangan tidak memberi peluang untuk melakukan tawar-menawar dalam
ketiga prinsip dasar tersebut diatas, seperti tekad yang dinyatakan oleh
Ketua Umum dalam pidato pembukaan Rakernas sebagai berikut: "Saya
sanggup, sekali lagi sanggup dan rela untuk mempertaruhkan jiwa dan raga
saya untuk memperjuangkan tujuan tersebut, dan sungguh saya meyakini
saudara-saudara akan sanggup juga untuk mengorbankan yang terbaik yang
dapat saudara berikan buat bangsa Indonesia yang tercinta." Seruan ini
mendapat sambutan tepuk tangan yang meriah dari para peserta Rakernas
sebagai tanda persetujuan dan dukungan tegas mereka.

Setelah pengarahan Ketua Umum, Kamis tanggal 18 Juli, Rakernas
mendengarkan laporan kesekjenan : "Konsolidasi Partai Melalui
Organisasi, Kaderisasi dan Program" yang disampaikan oleh Sekjen DPP PDI
Perjuangan Ir. Sutjipto. Dengan maksud agar seluruh perserta Rakernas
tidak melupakan masa-masa sulit dalam perjuangan pembangunan partai,
Sekjen mengingatkan seluruh perserta Rakernas bahwa dimasa penindasan
rezim orde baru terhadap partai, kita hanya mampu melakukan rapat-rapat
dengan beralaskan tikar dibawah pohon dihalaman rumah di Kebagusan.
Selain diteror, dimusuhi, kita juga diisolasi, dipencilkan dan dijauhi.
Sekarang sebagian kader-kader partai sudah menikmati hasil perjuangan
partai sehingga Rakernas bisa kita selenggarakan di tempat ini. Semuanya
adalah berkat dukungan rakyat kepada partai kita. Tetapi kita juga tahu
dan menyadari bahwa kehidupan rakyat yang menghantarkan kita kekeadaan
sekarang ini, rakyat yang seharusnya kita perjuangkan nasibnya, masih
berada dalam kondisi semula. Kondisi objektif demikian ini harus menjadi
tenaga pendorong bagi kita untuk bekerja lebih keras lagi demi perbaikan
hidup rakyat.Peringatan Sekjen terputus-putus karena disampaikan dengan
perasaan terharu, sehingga membuat seluruh peserta hanyut dalam keharuan
yang mendalam.

Sesuai dengan tugas mereka masing-masing, Fraksi PDI Perjuangan di DPR
dan MPR telah menyusun pandangan dan sikap PDI Perjuanganmengenai
amandemen UUD 45 maupun RUU Parpol dan RUU Pemilu. Ketiga masalah ini
juga telah didiskusikan dan mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat
Partai.

Walaupun demikian, DPP merasa perlu untuk menyampaikan dan mendiskusikan
sikap partai tersebut dalam Rakernas kali ini, sehingga diharapkan dapat
menyatukan langkah diseluruh jajaran partai dari pusat sampai ke daerah.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR memberikankan laporan kepada semua
peserta Rakernas dengan judul"Kesiapan Fraksi PDI Perjuangan MPR-RI
Menghadapi Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2002". Antara lain, disebutkan
bahwa dalam sidang tahuan MPR 2002 yang akan diselenggarakan tanggal
1-12 Agustus 2002, "Fraksi PDI Perjuangan MPR-RI akan memantapkan posisi
dan peranan strategisPartai dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia". Rakernas juga telah membagikan materi yang akan dibahas
berupa :

(1) UUD 45

(2)Perubahan Pertama UUD 45

(3)Perubahan Kedua UUD 45

(4)Perubahan Ketiga UUD 45

(5)Laporan Singkat Tentang Materi Perubahan ke-4 UUD 45

(6)Perubahan ke-4 UUD 45 Hasil Perumusan Panitia Ad Hoc I BP MPR-RI

Selanjutnya, Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR-RI juga menyampaikan
laporan kesiapan fraksi partai dalam usaha menyusun RUU Partai Politik
dan RUU Pemilihan Umum, bila amandemen ke-4 UUD 45 telah disahkan oleh
sidang tahunan MPR nantinya. Rakernas juga telah membagikan materi yang
akan dibahas berupa :

(1)RUU Tentang Partai Politik; dan

(2)RUU Tentang Pemilihan Umum.

Masalah lain yang menjadi acara Rakernas dan yang tidak kurang
pentingnya adalah meninjaau pelaksanaan hasil Rakernas ke-3 tahun
2001meliputi : Program Khusus Konsolidasi Organisasi; Program Khusus
Kaderisasi dan Program Khusus Peran Politik. Para Ketua departemen yang
bertanggungjawab memberikan penjelasan mengenai bidangnya masing-masing.
Untuk membahas ketiga masalah tersebut, Rakernas juga telah membagikan
materi bahasan berupa:

(1)Program Badan Pendidikan dan Latian Nasional PDI Perjuangan;

(2)Program Khusus Kederisasi 100 Minggu; dan

(3)Program dan Pengorganisasian Panitia Pemenangan Pemilu (PAPPU)

Dalam waktu pendek sejak Rakernas ke-3 bulan Oktober 2001, telah
diusahakan pembentukanBadiklatpus (Badan Pendidikan dan Latihan Pusat),
Badiklatda (tingkat DPD) dan Badiklatcab (tingkat Cabang). Untuk itu
telah diselenggrakan 2 angkatan "Kursus Guru Kader" sehingga telah
terdapat barisan Guru Kader Partai baik ditingkatan DPP, maupun
diseluruh DPD dan DPCsebagai sumber daya manusia dalam menyelenggarakan
kurus-kursus kader. Dokumen PAPPU juga memuat kutipan-kutipan karya Bung
Karno. Salah satu tugas dalam KGKP (Kursus Guru Kader Partai) adalah
mereview salah satu karya Bung Karno. Dengan demikian proses pembangunan
PDI Perjuangan menjadi suatu partai nasional yang modern telah dimulai.

Penyelenggaraan Rakernas seperti ini mencerminkan berlangsungnya
mekanisme demokrasi di dalam Partai. Kenyataan ini telah membantah
berbagai fitnah yang dilontarkan oleh kekuatan status-quo seolah-olah
PDI Perjuangan adalah partai yang otoriter. Sebagaimana dijelaskan oleh
salah seorang Ketua DPP, didalam suatu partai akan selalu ada faksi. Ini
adalah suatu kenyataan objektif. Dengan menyelenggrakan pendidikan dan
latihan kader, dengan menjalankan secara konsekuen Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga partai, dengan melaksanakan rapat-rapat DPP, DPD
dan DPC, sampai ke rapat pimpinan anak cabang, dengan menyelenggarakan
Rakernas, Rakerda dan Rakercab, dengan menyelenggarakan Kongres Partai,
dengan mewarisi ajaran Bung Karno,PDI Perjuangan pasti berkembang
menjadi partai nasionalis yang modern yang sanggup memimpin bangsa
Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur seperti yang kita
cita-citakan bersama.

Jakarta, 23 Juli 2002

Azis Burhan

Catatan:

Tulisan tsb. di atas dimuat dalam "Website PDI-Perjuangan Korwil Negeri
Belanda"

( www.pdip-nl.org <http://www.pdip-nl.org/> ) di ruang "Berita PDI
Perjuangan".

Editorial bulan Juli 2002 ini memuat tulisan M.D.Kartaprawira "Sekitar
Masalah Reformasi Konstitusi di Indonesia".

Selamat berkunjung ke website, terima kasih.