[Nasional-m] Presiden Mega-Bush Sambut Baik Perpu Terorisme

akang nasional-m@polarhome.com
Sun, 27 Oct 2002 16:35:48 +0100


Senin, 28  Oktober  2002

Presiden Mega-Bush Sambut Baik Perpu Terorisme

Jakarta (SIB)
Presiden Amerika serikat (AS) George W. Bush menyambut baik
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
tentang Perberantasan Tindak Pidana Terorisme oleh Pemerintah
Indonesia.

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden RI Megawati Soekarnoputri di
sela-sela kegiatan KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Los
Cabos, Meksiko, Sabtu petang (Minggu pagi WIB) Presiden Bush
menekankan pentingnya peranan Indonesia dalam upaya memerangi
terorisme.

Menlu RI Hassan Wirajuda yang mengikuti pertemuan selama 30 menit di
Hotel Fiesta Americana tersebut, kepada wartawan mengatakan bahwa
Bush berharap dengan adanya dua Perppu dan dua Inpres tentang
terorisme tersebut maka pelaku serangan bom di Bali dapat segera
ditangkap.

Presiden Bush, kata Wirajuda, secara sekilas juga menyebut tentang
organisasi Jamaah Islamiyah yang kini masuk dalam daftar Komisi
Antiteroris PBB karena dicurigai punya kaitan dengan jaringan Al Qaeda.

Namun menurut Wirajuda, dalam pertemuan tersebut tidak ada kesan Bush
menggurui atau pun menekan Presiden Megawati dalam upaya
memberantas terorisme tersebut.

"Bahkan Presiden Bush mengerti situasi yang sedang dihadapi Indonesia,
jadi tidak ada tekanan sama sekali," katanya. Pertemuan berlangsung
dengan penuh persahabatan, katanya menambahkan.

Presiden Megawati dalam kesempatan tersebut menyampaikan
penjelasan tentang langkah-langkah yang telah dan sedang dilakukan
Indonesia, baik dalam menanggulangi akibat dari pemboman di Bali
maupun upaya-upaya umum dalam menghadapi terorisme.

Megawati juga mengemukakan pentingnya pembangunan kapasitas dan
kemampuan aparat keamanan Indonesia.

Untuk itu, kata Wirajuda, pihak Indonesia mengharapkan diperbaruinya
hubungan militer dengan AS, sebab embargo di masa lalu telah
menghambat upaya pembangunan militer dan kepolisian Indonesia, serta
mengurangi kemampuan Indonesia dalam memerangi terorisme.

AS menjanjikan hal-hal apa yang mereka lakukan dalam membantu
Indonesia. Khususnya dalam kerjasama intelijen, pelatihan, dan
sebagainya.

Menanggapi keinginan Indonesia tersebut, Bush mengatakan bahwa ia
cukup memahami, namun seringkali perbedaan pendapat dengan Kongres.

Bush mengakui bahwa ia sendiri mengalami hubungan yang tidak mudah
dengan Kongres. Menurut Bush, kata Wirajuda, Indonesia perlu terus
menampilkan prestasi dan tindakan yang berhasil baik sehingga dengan
demikian Kongres AS akan melihat Indonesia lebih positif.

Hubungan Cina-Indonesia

Dalam pertemuan ketiga dengan Presiden Megawati, Presiden Cina Jiang
Zemin menyatakan, pengembangan hubungan jangka panjang yang stabil
antara Cina dan Indonesia -dua negara berkembang utama di Asia- dan
kerjasama yang saling menguntungkan penting bagi kepentingan rakyat
mereka.

Kedua pemimpin itu telah bertemu pada Pertemuan Pemimpin Ekonomi
Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Shanghai, Cina, Oktober 2001
dan selama lawatan Megawati ke Cina bulan Maret tahun ini.

"Kami memperhatikan pentingnya hubungan yang bersahabat dengan
Indonesia," kata Jiang setelah pertemuan di luar pertemuan APEC di kota
pelancongan Meksiko Utara, Los Cabos.

Kendati pertumbuhan ekonmi dunia dan ekonomi regional telah terhambat
dalam beberapa tahun belakangan ini, Jiang mengatakan, hubungan
dagang dan ekonomi antara Cina dan Indonesia telah mengalami
pertumbuhan.

"Kami percaya, dengan upaya bersama dari kedua pihak, Cina dan
Indonesia akan dapat terus membuat kemajuan besar dalam kerjasama
ekonomi, dagang dan bidang lain mereka," katanya Jiang.

Dalam kesempatan itu, Presiden Megawati mengatakan, hubungan
bersahabat antara Indonesia dan Cina telah berjalan mulus, dan terutama
banyak proyek nyata antara kedua negara tersebut telah dilaksanakan
dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ia mengatakan, pada masa depan, kedua negara dapat lebih memperluas
kerjasama mereka dalam bidang angkutan, perikanan, pertanian serta
bidang lain.

JEPANG JANJIKAN BANTUAN 26 JUTA DOLAR UNTUK ATASI TERORISME
DI INDONESIA

Sementara itu, pemerintah Jepang menjanjikan bantuan senilai 26 juta dolar
AS kepada Indonesia bagi upaya menanggulangi masalah terorisme.

Dalam pertemuan bilateral antara PM Jepang Junichiro Koizumi dan
Presiden RI Megawati Soekarnoputri di Los Cabos, Sabtu petang (Minggu
pagi WIB), masalah terorisme menjadi topik pembahasan utama.

Menlu Indonesia Hassan Wirajuda mengatakan bahwa bantuan Jepang
tersebut selain untuk mengurangi dampak tragedi bom di Bali, juga untuk
pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kemampuan kepolisian Indonesia.

PM Koizumi juga mengundang Megawati datang ke Jepang tahun depan.
Sebelumnya Presiden Megawati juga telah mengadakan pertemuan
bilateral dengan para kepala negara anggota APEC.

Masalah terorisme menjadi bahasan utama APEC kali ini, selain masalah
ekonomi. Apalagi pada Oktober ini terjadinya peristiwa peledakkan bom di
Bali dan Filipina, serta kasus penyanderaan di Rusia.(Ant/y)


© 2000 Hak Cipta oleh Harian SIB Online.