[GMNI] NKRI

donny tri gmni@polarhome.com
Fri Jul 26 07:48:02 2002


--0-954459339-1027661839=:60630
Content-Type: text/plain; charset=us-ascii


Bung Denny, bicara NKRI saat ini akan memaksa kita utk melihat beberapa pandangan dari berbagai elemen bangsa yg selalu berbeda-beda paradigmanya.
NKRI menurut TNI selalu menggunakan pendekatan teritori, dimana yg diutamakan adalah keutuhan wilayah dari sabang sampai merauke. Setiap pemberontakan di daerah pasti akan selalu diberangus krn dianggap merongrong kedaulatan negara. TNI tidak akan pernah ambil pusing utk mencari penyebab (akar) permasalahan dr munculnya pemberontakan itu, yg penting jika berontak ya disikat!
NKRI menurut Golkar adalah bagaimana federalisme bisa terwujud, sebab dengan federalisme akan memudahkan MNC utk mengeruk aset Indonesia tanpa harus lagi diperumit dng birokrasi pusat. Sampai saat ini Golkar masih menjadi antek kepercayaan MNC itu. Amandemen IV yg menambahi pasal 33 dimana perorangan dan swasta bisa ikut mengelola SDA indonesia telah menunjukkan bahwa tidak ada satu kekuatan nasional pun di MPR yg mampu laju MNC tersebut. Sebab MNC melalui IMF dan World Bank telah berhasil menjerumuskan Indonesia dalam jebakan hutang (dept trap). Ingat hutang kita saat ini US$ 120 milyar!
Lalu NKRI menurut kita seperti apa? Rakornas bulan April di Jakarta kemarin kita telah berbicara banyak ttg NKRI menurut GMNI di Manifesto Politik kita. NKRI adalah sebuah keutuhan cita-cita dari sabang sampai merauke sebagaimana yang tertuang dalam philosopische gronslag kita (Pembukaan UUD 1945) yg menjadi declaration of independence. Bukankah negara kita dihasilkan dari sebuah konsensus bersama (Sumpah Pemuda)? Bukankah konsensus itu adalah perjanjian utk makmur dan sejahtera bersama2, melawan penindasan bersama2?
Berbentuk republik, kerajaan atau kepeloporan partai pada dasarnya tidak ada relevansinya dengan cita-cita kita. Namun krn founding fathers telah memutuskan bahwa utk mencapai cita2 kosensus itu adalah menggunakan bentuk republik dlm kebangsaan yg kita  bangun, maka negara kia diberi nama NKRI, bukan Negara Kesatuan Federal Indonesia (NKFI). 
Lalu apakah bedanya antara Republik dengan Federal? yang manakah yg bisa membawa kita pada cita2 kita? pertanyaan ini saat ini kembali gencar muncul dikalangan elite, namun sayang mereka belum mampu menata paradigma krn tidak memiliki dialektika berpikir yg runtut. Memandang sejarah selalu sepotong2, akhirnya UUD 1945 pun ikut2an tidak runtut. Tentu saja ini menggelikan.
Sikap GMNI terhadap amandemen UUD 1945 termasuk ttg pandangan2 ttg NKRI selengkapnya dapat dilihat di hasil2 Rakornas.
Terakhir, utk kawan2 pro Kongres XIII Kupang (bung Rudi dkk), saya ucapkan selama berkongres, moga2 hasil2nya sama dng hasil2 Rakornas GMNI kemarin. Dan kami pun akan melaksanakan Kongres XIV di Medan bulan Februari 2003 ini. Selamat berjuang!



---------------------------------
Do You Yahoo!?
Yahoo! Health - Feel better, live better
--0-954459339-1027661839=:60630
Content-Type: text/html; charset=us-ascii

<P><FONT size=4>Bung Denny, bicara NKRI saat ini akan memaksa kita utk melihat beberapa pandangan dari berbagai elemen bangsa yg selalu berbeda-beda paradigmanya.</FONT>
<P><FONT size=4>NKRI menurut TNI selalu menggunakan pendekatan teritori, dimana yg diutamakan adalah keutuhan wilayah dari sabang sampai merauke. Setiap pemberontakan di daerah pasti akan selalu diberangus krn dianggap merongrong kedaulatan negara. TNI tidak akan pernah ambil pusing utk mencari penyebab (akar) permasalahan dr munculnya pemberontakan itu, yg penting jika berontak ya disikat!</FONT>
<P><FONT size=4>NKRI menurut Golkar adalah bagaimana federalisme bisa terwujud, sebab dengan federalisme akan memudahkan MNC utk mengeruk aset Indonesia tanpa harus lagi diperumit dng birokrasi pusat. Sampai saat ini Golkar masih menjadi antek kepercayaan MNC itu. Amandemen IV yg menambahi pasal 33 dimana perorangan dan swasta bisa ikut mengelola SDA indonesia telah menunjukkan bahwa tidak ada satu kekuatan nasional pun di MPR yg mampu laju MNC tersebut. Sebab MNC melalui IMF dan World Bank telah berhasil menjerumuskan Indonesia dalam jebakan hutang (dept trap). Ingat hutang kita saat ini US$ 120 milyar!</FONT>
<P><FONT size=4>Lalu NKRI menurut kita seperti apa? Rakornas bulan April di Jakarta kemarin kita telah berbicara banyak ttg NKRI menurut GMNI di Manifesto Politik kita. NKRI adalah sebuah keutuhan cita-cita dari sabang sampai merauke sebagaimana yang tertuang dalam philosopische gronslag kita (Pembukaan UUD 1945) yg menjadi declaration of independence. Bukankah negara kita dihasilkan dari sebuah konsensus bersama (Sumpah Pemuda)? Bukankah konsensus itu adalah perjanjian utk makmur dan sejahtera bersama2, melawan penindasan bersama2?</FONT>
<P><FONT size=4>Berbentuk republik,&nbsp;kerajaan atau kepeloporan partai pada dasarnya tidak ada relevansinya dengan cita-cita kita. Namun krn founding fathers telah memutuskan bahwa utk mencapai cita2 kosensus itu adalah menggunakan bentuk republik dlm kebangsaan yg kita&nbsp; bangun, maka negara kia diberi nama NKRI, bukan Negara Kesatuan Federal Indonesia (NKFI). </FONT>
<P><FONT size=4>Lalu apakah bedanya antara Republik dengan Federal? yang manakah yg bisa membawa kita pada cita2 kita? pertanyaan ini saat ini kembali gencar muncul dikalangan elite, namun sayang mereka belum mampu menata paradigma krn tidak memiliki dialektika berpikir yg runtut. Memandang sejarah selalu sepotong2, akhirnya UUD 1945 pun ikut2an tidak runtut. Tentu saja ini menggelikan.</FONT>
<P><FONT size=4>Sikap GMNI terhadap amandemen UUD 1945 termasuk ttg pandangan2 ttg NKRI selengkapnya dapat dilihat di hasil2 Rakornas.</FONT>
<P><FONT color=crimson size=4>Terakhir, utk kawan2 pro Kongres XIII Kupang (bung Rudi dkk), saya ucapkan selama berkongres, moga2 hasil2nya sama dng hasil2 Rakornas GMNI kemarin. Dan kami pun akan melaksanakan Kongres XIV di Medan bulan Februari 2003 ini. Selamat berjuang!</FONT></P><p><br><hr size=1><b>Do You Yahoo!?</b><br>
<a href="http://health.yahoo.com/">Yahoo! Health</a> - Feel better, live better
--0-954459339-1027661839=:60630--